Allah swt telah mewajibkan umat Islam sholat fardhu lima kali sehari. Di dalam sholat pula kita sebagai muslim senantiasa mengingat-Nya. Apabila kita senantiasa ingat kepada Allah swt, berarti kita senantiasa dekat kepada Allah swt yang juga senantiasa memberikan keselamatan dan rahmat-Nya kepada hamba-Nya yang bertakwa. Itulah kekuatan sholat yang juga sebagai penanda kualitas keislaman dan kecintaan kita kepada Allah swt. Sholat juga sebagai tanda kepatuhan kita kepada syariat Islam, dan jika kita meninggalkannya sama dengan menjerumuskan diri sebagai manusia yang merugi.
Tegaknya sholat berarti pula tegaknya agama. Sebaliknya, sholat yang terabaikan berarti meruntuhkan agama. Sungguh betapa besar pengaruh sholat terhadap kualitas keislaman kita. Maka, sholat merupakan penanda kekuatan agama, akhlak, kunci syurga dan amal yang paling mulia. Untuk itulah seorang muslim diwajibkan menegakkan amalan sholat sejak berusia tujuh tahun. Apabila telah berumur sepuluh tahun belum menegakkan sholat, maka menjadi kewajiban ibu dan bapaknya menyuruhnya sholat. Dan jika belum mengerjakannya juga, maka diharuskan memukul hingga ia mengerjakan sholat. Sebagaimana firman Allah swt: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha : 132).
Bagi seorang mukmin, sholat adalah benteng diri atas maksiat dan kemunkaran. Artinya, seorang muslim yang istiqomah dalam sholatnya akan menjadikannya insan berakhlak mulia, menjalani hidup dipenuhi dengan amal sholeh, bersifat amanah, dan berjiwa tawadhu’. Sebaliknya, seseorang yang meninggalkan sholat cenderung menjadi rusak akhlaknya, bergelimang dengan maksiat, memiliki sifat keji hingga dapat mengancam keselamatan dirinya dan masyarakat. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menjaga sholat, niscaya sholat itu menjadi cahaya, pembela, dan penyelamatnya di hari kiamat. Manakala mereka yang tidak menjaganya tidak akan mendapat cahaya, pembela, dan penyelamat. Bahkan mereka akan diletakkan bersama-sama dengan Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad). Qarun dan Ubay bin Khalaf adalah seorang meninggalkan sholat karena lebih cinta harta dan lupa akhirat, sedangkan Fir’aun dan Haman adalah seorang yang cinta akan pangkat dan jabatan.
Dosa besar bukan saja dikarenakan berzina, mencuri, meminum khmar, dan durhaka pada ibu bapak, tapi termasuk juga meninggalkan sholat yang amat dimurkai oleh Allah swt. Begitupun dengan dahsyatnya azab bagi orang yang meninggalkan sholat. Friman Allah swt yang artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? ” Mereka menjawab:” Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.” (QS. Al-Muddatstsir : 42-43)
Demikianlah semoga kita senantiasa dirahmati Allah swt dan beristiqomah dalam menjaga sholat kita.
0 komentar:
Posting Komentar
Dilarang keras mengomentari dengan bahasa yang kasar, menyinggung, dan sara. Berbagilah dengan sesama muslim !!!